Selasa, 31 Mei 2011

BEDANA ABDI ALLAH JEUNG ABDI SYETAN




Abdi Alloh mah teu sieun ku sagalana, boro-boro kaleungiteun harta jeung banda, leungit nyawa ge Abdi Alloh mah teu sieun.

Tegesna lamun manusa geus jadi Abdi Alloh dimana nyinghareupan parentah ti Alloh keur kapentingan bersama umat manusa tara oyag bulu salambar, boro-boro leungit harta leungit nyawa ge teu sieuneun sabab Abdi Alloh boga kayakinan, paehna moal rugi surga buruhna, kajeun aya seuneu naraka teu oyag bulu salambar da naraka na ge moal ngegel kana kulitna.

Atuh lamun Abdi Alloh teu sieun paeh mah, Abdi Alloh teh sok hayang paeh??? tah didieu kaliruna...

Lamun aya jalema sok menta paeh eta teh lain Abdi Alloh tapi Abdi Syetan, naon sababna? Dimana hayang paeh pasti embungeun hirup, dimana embung hirup nolak kana amanah ti Alloh, padahal hirup lain meunang pesen, tapi amanah ti Alloh pikeun kumawula ka Anjeunanana.

Conto, sok aya geningan jelema anu gering lila teuing tuluy ngomongna "Aduh Gusti ari kieu-kieu teuing teh mugiya abdi enggal dipundut weh..." Abdi syaitan eta teh.



Conto nu lain mah aya anu nepikeun ka ngagantung maneh. Jadi lamun aya jelema nu sok hayang paeh lain Abdi Alloh, tapi Abdi Syaitan, da ari Abdi Alloh mah teu sieun paeh tapi tara hayang paeh.

Atuh ari tara hayang paeh mah Abdi Alloh teh sok hayang kana hirup??

Tah didieu bedana, lamun aya jelema anu kokomoan kana hirup eta teh lain Abdi Alloh, tapi Abdi Syaitan, da ari Abdi Alloh mah tara kokomoan kana hirup. Naha ari anu kokomoan kana hirup disebut Abdi Syaitan, naon sababna?? Dimana jelema kokomoan kana hirup eta teh embungeun paeh, dimana embungeun paeh manehna tara tanggung jawab.

Abdi Alloh mah sanggup hirup - rela paeh...

Pangna sanggup hirup, sabab hirup lain meunang pesen tapi amanah ti Alloh.

Pangna rela paeh, sabab boga kayakinan paehna moal rugi surga buruhna, kajeun aya seuneu naraka teu oyag bulu salambar sabab naraka-na ge moal ngegel kana kulitna.

Standar Abdi Alloh mah, teu sieun ku naon-naon, asal Alloh weh nu nitahna.


#dicutat tina ceramah sunda Alm. KH. AF. Ghazali#



CARA MENJADI JUARA


CARA MENJADI JUARA

Minggu, 29 Mei 2011

CARA MENCARI ILMU


Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.
Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah:
1. Ikhlas karena Allah I .

Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah kerena Allah I dan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah e telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya e :
"Barangsiapa yang menuntut ilmu yang pelajari hanya karena Allah I sedang ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akan mendapatkan bau sorga pada hari kiamat".( HR: Ahmad, Abu,Daud dan Ibnu Majah

Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya ) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar.
 
2.Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.


Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk meng-hilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari ilmu kita.


Apakah disyaratkan untuk memberi mamfaat pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan mengadakan satu pengajian ataukah kita memberi mamfa'at pada orang lain dengan ilmu itu pada setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah e bersabda :
"Sampaikanlah dariku walupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)
Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.

3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at.

Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at. Karena kedudukan syari'at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid'ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah e. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qor'an dan As-Sunnah.
 
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.


Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalaan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf. Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah e masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan kita.
 
5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.


Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).
 
6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.


Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama.


 
7. Mencari kebenaran dan sabar


Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut. Dalam mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari yang kita tuntut.


Di samping itu, mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa berita terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak bermaksud jahat namun dia keliru dalam memahami sebuah dalil.Wallahu 'Alam.
Dikutip dari " Kitabul ilmi" Syaikh Muhammad bin Shalih Al'Utsaimin

Salam hangat sahabatku....!!

Sahabatku yang baik hatinya..

Ketika memulai suatu usaha, aku teringat akan pesan bunda padaku : "nak!! ucaplah Bismillah (dengan menyebut nama Allah) pada tiap-tiap kali kamu hendak melakukan sesuatu, biar apa yang kamu lakukan menjadi berkah dan mendapat ridho-Nya". Oleh karena itu sebagai pembuka, marilah kita ucapkan bismillahirrohmaanirrohiim. 

Sahabatku.. Seringkali diri ini merasa tersasar bila sering diuji, apalagi merasa jauh dari Sang Pencipta alam dan seisinya..  karena itu aku membuat blog ini sebagai saluran untuk mencurahkan perasaanku,, harapanku,, dan keinginanku untuk bisa lebih dekat dengan-Nya. Saat ini waktu menunjukan pukul setengah tiga subuh tepatnya (02:25 WIB). Harapanku kedepannya semoga dengan pembuatan blog ini, kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan sehingga bisa mendapatkan rahmat dan ridhoNya.. Aamiin ya Robbal alamiin..

Wassalam,

Pencari Tuhan